Minggu

Published 22:32 by admin

Kaya dan Bahagia

Salah satu ciri orang sukses adalah menggunakan kata “dan” bukan atau. 

Kalau bisa kaya juga bahagia, bukan salah satunya. Bukan pula hanya karena kaya baru bahagia, ini kurang tepat. Bahagia itu adalah soal keputusan yang kita pilih. Maka putuskan untuk bahagia selalu. Ya, selalu. 

Entah sudah kaya atau belum kaya. Tetaplah bahagia. Jangan sandarkan bahagia karena punya sesuatu.

Nunggu kaya dulu baru bahagia? Kalau kaya-nya 10 tahun lagi bagaimana? Terus, kalau gak kaya-kaya bagaimana? Sekali lagi, bahagia adalah soal keputusan yang kita pilih. Maka pilihlah untuk selalu bahagia. Siap ya?

Ada yang bilang “uang tidak bisa membeli kebahagiaan”. Benar, kalau uangnya sedikit. Hehehe.

Seorang profesor dari Harvard Medical School bernama Sanjiv Chopra mengatakan bahwa keterlibatan seseorang pada kegiatan amal dengan mendonasikan uangnnya adalah salah satu cara untuk puas dan bahagia. Dengan kata lain, bila kita punya uang (baca: kaya) lalu uang tersebut kita salurkan untuk donasi amal, maka hal tersebut bisa membuat kita bahagia. Ternyata, uang bisa membeli kebahagiaan!

Nabi Muhammad pernah berpesan bahwa sedekah dapat melepaskan kita dari kesulitan. Makin jelas, makin yakin! Bahwa dengan uang yang kita miliki dan tau cara menggunakannya dengan benar bisa melepaskan kita dari kesulitan, bisa membuat kita mendapatkan kebahagiaan. 

Pada akhirnya, semoga kita dimampukan untuk tidak sekedar menjadi kaya namun juga bahagia. Bila belum kaya, niatkan dan ikhtiarkan, semoga ini menjadi doa. Bila belum kaya, tetaplah selalu bahagia. Ya, selalu bahagia!