Senin

Published 00:51 by admin

5 Kiat Praktis Mengelola Penghasilan: Karyawan Juga Bisa Kaya

Tulisan ini terinspirasi dari buku Safir Senduk yang berjudul ”Siapa Bilang Karyawan Nggak Bisa Kaya?” 3 PEMIKIRAN YANG PERLU DIKETAHUI KARYAWAN TENTANG GAJI 1. Berapa pun gaji yang diberikan perusahaan kepada Anda, tidak─sekali lagi tidak─menjamin apakah Anda bisa menumpuk kekayaan. Berapa pun gaji yang Anda dapat, tidak menjamin apakah Anda bisa menumpuk kekayaan, yang menjamin adalah bagaimana cara Anda mengelola gaji tersebut, termasuk kalau gaji itu benar memang ngepas dengan kondisi Anda sekarang. 2. Jangan selalu menjadikan kondisi Anda di rumah─entah Anda banyak tanggungan, banyak utang, atau boros─sebagai alasan untuk selalu minta naik gaji. Perusahaan hanya akan memberi Anda gaji sesuai dengan job description Anda, bukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di rumah Anda. Artinya, kalau anda merasa bahwa gaji Anda koq sepertinya nggak cukup untuk membiayai keluarga Anda yang anaknya banyak, yah, itu bukan salah perusahaan Anda. Toh ketika anda menambah anak, Anda nggak minta izin dulu ‘kan ke perusahaan? 3. Menjadi kaya bergantung 100% pada apa yang Anda lakukan terhadap keuangan Anda, tidak selalu pada apa yang diberikan perusahaan kepada Anda. Kalau Anda mau kaya, itu semua bergantung pada apa yang Anda lakukan terhadap penghasilan dan fasilitas yang Anda dapatkan. 3 TRIK UNTUK BISA MENYISIHKAN PENGHASILAN 1. Menabunglah dimuka, jangan dibelakang. “Loh, nanti penghasilan saya habis dong?” begitu mungkin kata Anda. Ya biar saja, toh Anda sudah sisihkan dulu sebelum penghasilan itu dipakai, kan? “Lho, nanti uang untuk biaya hidup saya dan keluarga berkurang dong?” Hallah, kalaupun penghasilan Anda naik, toh penghasilan itu akan habis juga, kan? Jadi, sebelum habis, kenapa Anda tidak selamatkan dulu sebagian, daripada nabungnya di belakang terus habis? Ya nggak 2. Minta tolong kantor yang memotongnya untuk Anda. Pada beberapa kasus, Anda mungkin bisa minta tolong kantor Anda untuk memotong penghasilan Anda dan melakukan proses menabungnya buat Anda. 3. Pakai celengan. Eit, jangan kaget, yang namanya celengan itu tidak selalu buat anak kecil, tapi juga untuk orang dewasa. Bedanya adalah apa yang Anda celeng. Kalau anak kecil nyeleng koin, entah seratus, lima ratus, atau seribu, Anda bisa nyeleng─katakan─lembaran dua puluh ribu rupiah. Lho, bagaimana caranya? Gampang: setiap kali Anda mendapatkan lembaran uang dua puluh ribu rupiah, tetapkan tekad: JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN UANG ITU UNTUK BELANJA. Langsung saja masukkan ke celengan. 5 KIAT AGAR KARYAWAN BISA KAYA 1. Beli dan Miliki Sebanyak Mungkin Harta Produktif Bagaimana Melakukannya? 1. Tentukan Harta Produktif yang ingin Anda miliki. 2. Tulis pos-pos Harta Produktif yang Anda inginkan tersebut di kolom Harta Produktif. Contohnya seperti pada tabel di halaman berikut. 3. Segera setelah mendapatkan gaji, prioritaskan untuk memiliki pos-pos Harta Produktif sebelum Anda membayar pengeluaran Anda yang lain. Kalau perlu, pelajari seluk-beluk masing-masing Harta Produktif tersebut. 2. Atur Pengeluaran Anda Tiga hal yang harus Anda perhatikan dalam mengatur pengeluaran: 1. Bedakan kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah hal-hal dasar yang wajib terpenuhi bila tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi kehidupan. Keinginan adalah hal-hal tambahan yang tanpanya tidak akan dampak apapun. 2. Pilihlah prioritas terlebih dahulu. Dahulukan yang penting dan yang penting dahulukan. 3. Ketahui cara yang baik dalam mengeluarkan uang untuk setiap pos pengeluaran. Bayar harian, mingguan, bulanan, semesteran, dst. 3. Hati-hati dengan Utang Tahukah Anda perbedaan ngutang dan nabung? Menabung berarti bersusah-susah dulu, bersantai-santai kemudian. Artinya, Anda bekerja keras di depan, setelah itu merasakan nikmatnya di belakang. Kalau ngutang, berarti Anda bersantai-santai dulu, baru merasakan susahnya di belakang. Sekali lagi, nabung berarti Anda bekerja keras dulu, baru mendapatkan nikmatnya di belakang, sedangkan ngutang berarti Anda menikmati nikmatnya di depan, setelah itu melakukan kerja keras. Kebanyakan orang Indonesia lebih senang ngutang daripada nabung. Kapan BOLEH Berutang 1. Ketika utang itu akan digunakan untuk sesuatu yang produktif. Misalnya, untuk bisnis. Bisnis jelas produktif, biarpun hasilnya kadang tidak selalu bisa langsung dinikmati. Harapannya sih , hasil bisnis bisa lebih besar dibandingkan dengan bunga dan cicilan yang Anda bayar. 2. Ketika utang itu akan dibelikan barang yang nilainya hampir pasti akan naik. Contohnya, rumah. Rumah adalah tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya. Nilai bangunan biasanya akan menurun dalam jangka waktu 10─15 tahun. Sebaliknya, nilai tanah justru akan naik dari tahun ke tahun. Bahkan, kenaikan harga tanah ini sering kali jauh lebih besar daripada penurunan nilai bangunan. Di sini, Anda boleh berutang karena hampir bisa dipastikan persentase kenaikan nilai rumah Anda lebih besar daripada persentase suku bunga KPR. 3. Ketika Anda tidak punya cukup uang tunai untuk membeli barang-barang yang benar-benar Anda butuhkan, walaupun nilai barang itu menurun. Misalnya, barang elektronik. Kulkas deh. Kulkas nilainya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Akan tetapi, barang ini penting dan pembeliannya sering kali tidak bisa ditunda. Bahasa kerennya: urgent. Nah, kalau tidak punya uang tunai yang cukup untuk membelinya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas utang yang ada di sekitar Anda. Kapan Sebaiknya TIDAK Berutang Ketika barang yang Anda beli nilainya menurun dan Anda punya uang untuk membelinya secara tunai. Kembali ke contoh kulkas yang urgent itu. Kalau Anda memiliki uang tunai, lebih baik beli cash. Kenapa? Membeli secara kredit akan lebih mahal dibanding kalau Anda membeli secara tunai. Bagaimana dengan rumah? Apa harus tunai juga? Memang, membeli rumah secara tunai akan lebih murah. Akan tetapi, khusus untuk rumah, tidak apa-apa kalau Anda membelinya secara kredit. Berbeda dengan kendaraan atau barang elektronik yang nilainya menurun, nilai rumah biasanya naik sehingga kalaupun Anda membayar lebih mahal dalam bentuk pembelian secara kredit, toh persentase kenaikan nilai rumah Anda biasanya lebih besar daripada persentase suku bunga KPR. Berikut sejumlah tip bila Anda ingin membeli sesuatu dengan cara berutang. 1. Pilih dengan siapa Anda berutang. 2. Ambil cicilan utang yang sesuai dengan penghasilan Anda. 3. Perhatikan prosedur pembayaran utang Anda. Kalau sudah punya hutang 1. Tinjau kembali kemampuan Anda dalam membayar cicilan. 2. Jalin hubungan dengan si pemberi utang. 3. Kadang-kadang, tidak apa-apa melakukan gali lubang tutup lubang. 4. Sisihkan untuk Pos-pos Pengeluaran di Masa Yang Akan Datang Ada empat alasan mengapa orang tidak mempersiapkan dana sejak sekarang untuk membayar pos-pos pengeluaran yang penting di masa depan. 1. Merasa belum urgent, toh masih lama. 2. Merasa sudah tidak perlu lagi, toh sekarang sudah punya cukup dana. 3. Merasa sudah tidak perlu lagi, toh sekarang penghasilan saya sudah cukup besar. 4. Pasrah. Biarkan saja hidup ini mengalir seperti air, toh nanti uangnya pasti akan datang sendiri. Pos-pos Pengeluaran di Masa Depan yang Umumnya Harus Dipersiapkan Sejak Sekarang 1. Pendidikan Anak 2. Pensiun 3. Properti 4. Bisnis 5. Liburan dan Perjalanan Ibadah 5. Miliki Proteksi Risiko-risiko yang mungkin bisa terjadi pada kehidupan Anda antara lain adalah: 1. Kematian 2. Kecelakaan 3. Sakit 4. Musibah pada rumah 5. Musibah pada kendaraan 6. Pemutusan Hubungan Kerja Apa yang bisa Anda Lakukan untuk memproteksi risiko-risiko tersebut? Jawabnya ada tiga, yaitu: 1. Miliki asuransi. 2. Miliki dana cadangan. 3. Miliki sumber penghasilan di luar gaji yang kalau bisa didapat secara terusmenerus. “MILIKI PROTEKSI” Bagaimana melakukannya? 1. Miliki asuransi, entah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi kerugian. Syukur kalau dari beberapa dari jenis jasa asuransi itu sudah dibayari oleh kantor. Kalau tidak, beli saja dengan biaya sendiri. 2. Miliki dana cadangan sebagai proteksi jangka pendek kalau Anda kehilangan penghasilan dan tidak mendapatkan uang pesangon, atau kalau uang pesangonn Anda sangat kecil. 3. Miliki Sumber Penghasilan Lain di Luar Gaji yang kalau bisa didapat secara terus-menerus, sebagai proteksi jangka panjang dari gaji Anda yang sewaktu-waktu bisa saja terancam berhenti
Read More

Selasa

Published 19:56 by admin

Kesalahan Orang Dalam Mengajukan KPR

Sudah berapa kali gagal mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah)? Masih mau mencoba membeli properti dengan KPR? Jika masih, sebaiknya Anda telaah apakah Anda memiliki kendala atau melakukan beberapa kesalahan dari 9 kesalahan berikut ini. Tidak punya penghasilan. Jelas, jika Anda tidak memiliki penghasilan, bank pun tidak akan berikan pinjaman. Penghasilan ini digunakan untuk menghitung repayment capacity atau kemampuan mencicil kembali. Mengajukan pinjaman hanya kepada 1 bank. Operator bank adalah manusia. Manusia memiliki subyektifitas yang berbeda. Maka dalam mengajukan KPR sebaiknya tidak diajukan hanya kepada 1 bank saja.


Lebih banyak lebih baik. Tidak mau berbadan hukum atau mengurus izin usaha dan NPWP jika diperlukan. Menganggap Bank sbg musuh bukan partner. Anggap saja bank itu sekretaris kita yang memiliki tugas mencatat pemasukan dan pengeluaran. Berpikir bahwa pinjam uang di bank harus ada koneksinya. Banyak yang berpikir demikian.

Tapi ini adalah pemikiran salah. Apalagi yang bakal anda pinjam hanya seratus duaratus juga. Kalau seratus duaratus milyar, mungkin butuh. :D Usianya belum cukup atau sudah pensiun. Usia yang diizinkan menggunakan fasilitas KPR adalah di atas 21 tahun sampai dengan usia pensiun. Timing pengajuan tidak tepat. Ajukan KPR di bulan Januari sampai September. Dimana bank masih mengejar target penjualannya. Atau di minggu ketiga dan keempat. Tapi ingat ya, lihat dulu apakah banknya mengejar target penjualan atau tidak. Berpikir cukup membawa sertifikat tanah bisa dapat pinjaman. Jelas tidak cukup. Karena yang dibutuhkan bukan sekedar sertifikat, tapi kemampuan membayar kembali. Putus asa kalau ditolak. Nah kayak pacaran aja. Malu ah. Tetap semangat gitu.


source: mas aryo
Read More
Published 19:55 by admin

KPR 99% ACC

Tips sederhana dalam membeli rumah adalah sesuaikan dengan 3K – Keinginan, Kebutuhan dan Kemampuan. Meski ketiganya kadang sering berlawanan arah. Dan cara membeli rumah yang paling umum adalah dengan KPR. Namun masih banyak orang yang begitu awam tentang dunia KPR. Kali ini saya mencoba menyusunnya dengan bahasa yang lebih mudah dipahami dengan harapan makin banyak orang yang mampu memiliki rumah. Syarat pertama adalah Cash Flow (CF) alias penghasilan. #99KPRDisetujui Penghasilan bisa berupa gaji atau dari bisnis, bukan dari ngepet. #eh #ups #99KPRDisetujui Sayangnya, satu syarat ini belum bisa bikin GOL KPR. Ada lagi tambahannya. #99KPRDisetujui Ente musti punya rekening tabungan. Buat apa? Buat ngebuktiin kl ente emang punya CF. #99KPRDisetujui Kl belum punya? Ya bikin! Anggap aja Bank itu SEKRETARIS ente. Sekretaris yang digaji kurang lebih 15ribu tiap bulan. #99KPRDisetujui Buat ngebuktiinnye, rekening tabungan musti rutin ada CF 3-7 bulan. #99KPRDisetujui Bukti Sumber Cash Flow itu syarat berikutnya. Bentuknya slip gaji kl ente gajian. #99KPRDisetujui Atawa laporan keuangan kl ente entrepreneur. *keserimpet dah* #99KPRDisetujui Khususnya laporan keuangan, ente musti siapin 2 tahun tuh. #99KPRDisetujui Khususnya slip gaji, perlu dukungan surat keterangan kerja dari kantor. #99KPRDisetujui NPWP! Apa tuh? Nomor Pokok Wajib Pajak. Kl belum punya, gampang kok. Datang ke KPP setempat. Gratis! #99KPRDisetujui Pastikan ente bukan anggota BLBI. Apa tuh BLBI? Black List Bank Indonesia. #99KPRDisetujui Kl ente pernah kredit di bank, trus gak lancar lebih dari 2 bulan berturut-turut, otomatis ente masuk BLBI. #99KPRDisetujui Kl udah masuk gimana? Bersihinnya susah! Pake Baycl*n juga belum tentu bersih. #99KPRDisetujui Kl syarat2 itu sudah siap, tinggal tambahin foto kopi KTP ente + KTP suami atau istri + surat nikah dan kartu keluarga. #99KPRDisetujui Nah ini saran yang penting buat ente. Ajuin ke beberapa bank. Paling tidak 3 bank! #99KPRDisetujui Kenapa harus beberapa bank? Krn prosesor bank juga manusia. Dan tiap manusia punya subyektifitas sendiri2. Right? #99KPRDisetujui Makin banyak bank gimana? | Makin bagus! Krn makin banyak silaturahimnya :d #99KPRDisetujui Kl alergi sama bunga bank, silahkan menggunakan bank syariah. #99KPRDisetujui Kl ke Bank selain syarat dari ente, jangan lupa syarat dari rumahnye. Seperti fotokopi sertifikat, pbb, imb, ktp pemilik. #99KPRDisetujui Kapan diajuinnya? Ajuin di minggu ketiga sampai keempat. Biasanya pada kejar target tuh :d #99KPRDisetujui Bulan Desember biasanya susah tuh dapet kredit. Mending tunda di Januari. Bulan desember pada siap2 tutup buku. #99KPRDisetujui Nah yang paling penting agar #99KPRDisetujui adalah BERDOA sama TUHAN agar dikabulkan permohonan KPRnya. :D source: mas aryo
Read More