Minggu

Published 00:06 by admin

Bisnis Sebagai Kendaraan

Berdasarkan data dari Kemenaker dan BPJS (2020), terdapat 2.8 juta orang terdampak adanya pandemi Covid-19. Diantaranya terdapat 1.7 juta pekerja formal dirumahkan, ada 749.4 ribu pekerja formal di-PHK, dan 282 ribu pekerja informal yang usahanya terganggu.

Pada data yang lain, rasio jumlah entrepreneur atau pengusaha di Indonesia saat ini baru sekitar 2 sampai 3 persen. Idealnya, menurut pemerintah dan APINDO adalah 14 persen agar Indonesia bisa maju.

Apa yang ingin saya sampaikan? Menurut saya, binis itu bisa menjadi bagian dari solusi masalah tersebut. Dengan bisnis kita bisa membuka lapangan kerja. Dengan bisnis makin meningkat rasio jumlah pengusaha di Indonesia. Ini yang disebut, bisnis sebagai kendaraan.


Kemudian apa tujuannya? Tujuannya dari berbisnis adalah keberkahan dan kebermanfaatan.

Keberkahan jadikan sebagai tujuan. Pesan guru saya, carilah rezeki yang halal dan baik, jangan hanya cari jumlah, namun juga cari berkah. Letakkan ini dalam niat baik (good intention). Ciri-ciri bisnis yang berkah itu ada 4T: 

  • Taqarrub (membuat kita makin dekat pada Allah)
  • Tenang (kehidupan lebih tenang)
  • Tentram (tiap hari penuh kesyukuran)
  • Tumbuh (ilmu bertambah, penghasilan bertambah, manfaat bertambah)

Selanjutnya terkait dengan kebermanfaatan. Manfaat buat siapa? Manfaat bagi orang-orang di sekitar kita. Dengan jadi pengusaha kemudian membuka lapangan kerja, insyaallah mulia, kita niatkan dan kita ikhtiarkan. Karena kehadiran kita semoga menjadi bagian dari solusi. Menjadi solusi bagi diri kita, solusi bagi keluarga, dan yang lebih luas lagi solusi bagi bangsa.