Rabu

Published 22:53 by admin

5 Level Kepemimpinan

Seorang pemimpin harus memilki nilai tambah. Kalau biasa-biasa saja, tentu jangan berharap hasil luar biasa. Bicara tentang pemimpin, tidak lepas dari pengaruh. Teringat sebuah kalimat inspiratif “Leadership is influence, nothing more nothing less”.

Dalam buku The 5 Levels of Leadership karya John C. Maxwell, ada 5 level kepemimpinan:

Level 1: jabatan (position), orang lain mengikuti kita karena jabatan, karena keharusan. Ini adalah level terendah dalam 5 level kepemimpinan. Inilah posisi yang baik untuk memulai namun bukan posisi yang baik untuk menetap.

Level 2: perkenanan (permission), orang lain mengikuti kita karena meraka ingin, karena adanya hubungan baik. Pemimpin berjalan di samping timnya. Kita bisa mencintai orang lain tanpa memimpin mereka, tetapi kita tidak bisa memimpin orang lain tanpa mencintai mereka.

Level 3: produktivitas (production), orang lain mengikuti kita karena apa yang sudah kita kerjakan. Pemimpin menjadi contoh, orang mengikuti apa yang kita kerjakan. Pemimpin menciptakan momentum untuk melejitkan prestasi, dan makin naik prestasi makin meningkat komitmen tim. Pemimpin level 3 seperti magnet, menarik orang terbaik, pemimpin akan mendapatkan tim yang sebagaimana kualitas pemimpinnya. Produktivitas membedakan antara pemimpin yang membuat pengaruh besar dengan orang yang punya jabatan namun tidak memberi pengaruh apapun.

Level 4: mengembangkan orang lain (people development), orang lain mengikuti kita karena apa yang telah kita kerjakan untuk mereka. Pemimpin harus bisa menciptakan pemimpin berikutnya. Pemimpian menjadi besar dan berpengaruh bukan karena kekuasaan, melainkan karena kemampuan untuk memberdayakan timnya. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang dapat menciptakan pemimpin-pemimpin baru dalam timnya, “leader creates leaders”.

Level 5: puncak (pinnacle), orang lain mengikuti karena apa yang kita representasikan. Kepemimpinan yang mewariskan nilai-nilai perubahan. Mungkin saja ada orang yang membencinya namun nilai dari kepemimpinannya justru tumbuh dan berkembang. 

Setiap kita adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Kita hanya bisa memberi apa yang kita miliki, jadilah pemimpin pada level terbaik yang memiliki komitmen memberi pengaruh agar bisa memberikan konstribusi terbaik. 

Sudah berada di level berapa kita saat ini?

Read More

Senin

Published 22:51 by admin

Harta dan Anak adalah Ujian, Kamu Percaya?

Harta dan anak adalah ujian? Hal ini merupakan sebuah peringatan, agar kita berhati-hati. Benar bahwa harta harus jelas dari mananya dan digunakan untuk apa, setelah punya harta kita diuji dengan bagaimana kita menyalurkan harta dengan cara yang benar atau malah harta hanya untuk bermegah-megahan. 


Terkait dengan anak, memang kadang anak menguji kesabaran dan ketelatenan kita. Mendidik anak perlu ilmu, ketekunan, teladan, ini bagian dari ujian bagi orang tua.

Jadi, harta dan anak itu ujian, tapi bukan sebuah larangan, sekali lagi, bukan larangan!

Harta gak dibawa mati? Yang jelas, kalau kita punya harta banyak, kita bisa meninggalkan warisan, wasiat, wakaf (3W) yang banyak. Bukankah itu menyenangkan? Pastikan punya hartanya, dan usahakan hartanya banyak, agar makin banyak 3W yang bisa kita lakukan. Sip? 

Nggak mau kaya? Nggak perlu kaya? Dengarkan ini baik-baik, mungkin kita kuat hidup biasa-biasa saja. Tapi anak, pasangan, orang tua, keluarga akan lebih baik bila kita punya banyak harta! Lebih banyak hal baik yang bisa kita persembahkan buat mereka bahagia! Sepakat?

Saya kira anda sepakat dengan saya.   

Berjuanglah dengan harta dan jiwa, ini perintah Allah dalam Al-Quran. Kata harta diletakkan di awal, harta lalu jiwa, ini tentang keutamaan. Jadi nggak cukup hanya dengan jiwa, kita juga perlu harta. Semoga ini menjadi tambahan semangat dan motivasi buat kita, untuk memiliki harta, untuk berjuang dengan harta, untuk meluaskan manfaat dengan harta. Aamiin 

Read More

Minggu

Published 22:32 by admin

Kaya dan Bahagia

Salah satu ciri orang sukses adalah menggunakan kata “dan” bukan atau. 

Kalau bisa kaya juga bahagia, bukan salah satunya. Bukan pula hanya karena kaya baru bahagia, ini kurang tepat. Bahagia itu adalah soal keputusan yang kita pilih. Maka putuskan untuk bahagia selalu. Ya, selalu. 

Entah sudah kaya atau belum kaya. Tetaplah bahagia. Jangan sandarkan bahagia karena punya sesuatu.

Nunggu kaya dulu baru bahagia? Kalau kaya-nya 10 tahun lagi bagaimana? Terus, kalau gak kaya-kaya bagaimana? Sekali lagi, bahagia adalah soal keputusan yang kita pilih. Maka pilihlah untuk selalu bahagia. Siap ya?

Ada yang bilang “uang tidak bisa membeli kebahagiaan”. Benar, kalau uangnya sedikit. Hehehe.

Seorang profesor dari Harvard Medical School bernama Sanjiv Chopra mengatakan bahwa keterlibatan seseorang pada kegiatan amal dengan mendonasikan uangnnya adalah salah satu cara untuk puas dan bahagia. Dengan kata lain, bila kita punya uang (baca: kaya) lalu uang tersebut kita salurkan untuk donasi amal, maka hal tersebut bisa membuat kita bahagia. Ternyata, uang bisa membeli kebahagiaan!

Nabi Muhammad pernah berpesan bahwa sedekah dapat melepaskan kita dari kesulitan. Makin jelas, makin yakin! Bahwa dengan uang yang kita miliki dan tau cara menggunakannya dengan benar bisa melepaskan kita dari kesulitan, bisa membuat kita mendapatkan kebahagiaan. 

Pada akhirnya, semoga kita dimampukan untuk tidak sekedar menjadi kaya namun juga bahagia. Bila belum kaya, niatkan dan ikhtiarkan, semoga ini menjadi doa. Bila belum kaya, tetaplah selalu bahagia. Ya, selalu bahagia!  


Read More

Jumat

Published 02:37 by admin

Bisnis Online untuk Karyawan

Jadi karyawan itu gajinya pasti. Pastinya terbatas maksudnya. Tenang, saya juga seorang bangsawan, bangsa karyawan maksudnya. Hehehe.


Seorang karyawan juga bisa punya tambahan penghasilan. Salah satunya dengan cara berbisnis online. Sebagai karyawan harus tetap amanah dengan pekerjaaan, disiplin waktu, dan tugas harus dengan baik diselesaikan.

Aturlah waktu dengan baik saat menjalankan bisnis online, misal 2 jam sebelum berangkat kerja, kemudian 2 jam setelah pulang kerja. Bukan curi-curi waktu saat jam bekerja, harus menjaga integritas, memegang amanah sebagai karyawan.

Kenapa bisnis online? Karena ini lebih fleksibel dalam hal waktu, dan relatif mudah untuk dijalankan. Bayangkan bila soerang karyawan yang masih pemula dalam bisnis, kemudian harus sewa ruko, merekrut karyawan, lalu bisnisnya diserahkan pada orang lain, saya kurang menyarankan. Saat awal-awal usaha berjalan, pasti perlu perhatian. Benar kan?

Siapa bilang bisnis online, kecil penghasilan? Alhamdulillah banyak yang sudah buktikan, penghasilan bisnis online bisa melebihi pendapatan dari gaji sebagai karyawan. Bahkan, ada yang penghasilan sehari di bisnis online, lebih besar dari gaji sebagai karyawan. Mantab kan?

Saya gak pengalaman? Saya malu jualan? Saya gak bakat? Saya gak pernah jualan online?  Dan masih banyak alasan lainnya. Begini, coba perhatikan:

Pengalaman? Nikah aja yang penting saja gak perlu pengalaman! Mulai saja.

Malu jualan? Punya hutang saja gak malu, giliran jualan yang legal dan halal malu. Duh!

Bakat? Memangnya ini ajang pencarikan bakat. Hehehe.

Gak tau cara jualan online? Carilah bisnis yang ada pembinaan, ada mentor yang mengarahkan. Mentor yang mau membina sampai menghasilkan. Pastikan produknya penuh manfaat, ringan, kecil, tahan lama, dan hemat ongkir. Lebih baik lagi, bisnisnya ada ekosistem atau komunitas, dimana sebagai pemula tidak merasa sendiri, ada orang lain yang ikut bersama-sama, saling support dan saling doa.

Pada akhirnya, semoga yang karyawan segera bisa mulai bisnis online. Kalau belum tau caranya, bagaimananya, apa produknya, boleh japri saya. Bisnis online untuk karyawan insyaallah jadi kenyataan. Siap? 

Read More

Kamis

Published 02:34 by admin

Re-Investasi Bisnis

Membangun bisnis bukan pekerjaan satu atau dua hari. Perlu proses, perlu  konsistensi, perlu kesabaran. Ketika memulai bisnis perlu keberanian, dalam membesarkan bisnis perlu ilmu dan perlu waktu.

Ada yang bilang “Roma tidak dibangun dalam semalam”. Saya kira memang benar, semua perlu waktu, semua ada prosesnya. Mari perhatikan:

-Kota Roma dibangun tahun 753 SM

-Artis Rhoma Irama aktif bermusik sejak tahun 1968

-Biskuit Roma milik Mayora Group eksis sejak tahun 1977

Sekali lagi, hal tersebut membuktikan semua perlu waktu. Setuju?

Apa hubungannya Roma dengan bisnis? Hubungannya baik-baik saja. Hehehe. Bukan, bukan itu maksudnya. Pesan yang ingin saya sampaikan adalah bisnis perlu waktu untuk mengembangkannya, salah satu proses yang perlu kita lakukan dengan re-investasi.

Investasi kita lakukan ketika diawal bisnis, maka re-investasi kita lakukan selanjutnya ketika bisnis mulai berkembang. Ketika bisnis mulai menghasilkan, jangan semua keuntungan langsung dihabiskan, namun lakukan re-investasi dalam bisnis. Putar kembali uang ke dalam bisnis.

Bentuk re-investasi dalam bisnis salah satunya bisa berupa memperbesar jumalah stok, karena dengan stok yang meningkat, kita berharap potensi juga meningkat. Stok kita adalah potensi profit kita. 

Pada akhirnya, agar bisnis kita bisa bertahan lebih lama dan berkelanjutan, maka lakukan yang namanya re-investasi, putar kembali uang ke dalam bisnis. Sepakat?

Read More

Rabu

Published 02:31 by admin

Menafkahi Keluarga Makin Mulia

Uang selalu habis buat keperluan keluarga? Bukan habis, namun itu “tabungan kita”.

Pesan Nabi: “Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar” (HR. Muslim).

Jelas sudah, bahwa keutamaan menafkahi keluarga sugguh istimewa. Jangan lagi jadi beban buat kita. Apa yang harus kita lakukan? Niatkan dan ikhtiarkan menafkahi keluarga dengan penafkahan terbaik. 

Menjadi “tabungan” kita. Mengapa? Karena tiap dinar yang kita kumpulkan lalu kita nafkahkan untuk keluarga tercatat lebih besar pahalanya disisiNya!

Uang keluar besar untuk biaya sekolah anak? Yakinlah, kelak akan ada “hadiah buat kita”.

Sekali lagi, bila kita berfikir ini menjadi beban, maka kita akan berat melakukannya. Walau memang mungkin kenyataannya berat, sudah berat makin berat. Pesan Nabi: “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya” (HR.  Muslim). 

Pendidikan anak terbaik membutuhkan biaya, namun biaya itu kelak tergantikan dengan “hadiah” buat kita bila dengan pendidikan tersebut anak makin sholeh dan mendoakan kita ketika telah tiada.

Beruntunglah seorang yang saat nafasnya telah berhenti, namun amal kebaikannya masih terus mengalir. Ini menjadi salah satu alasan mengapa hampir tiap Ahad, saya berbagi peluang usaha. Agar makin banyak orang mau berbisnis, masuk dalam ekosistem yang baik. Karena saya tau bisnis ini bisa menghasilkan. 

Pada akhirnya, semoga makin banyak orang punya lebih baik lagi penafkahan bagi keluarga, makin bahagiakan kelaurga insyaallah makin mulia. Aamiin.

Read More
Published 02:28 by admin

Rezeki Diantar

Sukses berpola, gagal berpola. Temukan pola sukses orang yang sudah terbukti sukses, lalu ikuti. 


Orang sukses berpikir dan bertindak positif, coba perhatikan apa yang mereka lakukan? 

Sakit, tapi masih bisa tersenyum

Gagal, tapi masih bisa bahagia

Bangkrut, tapi masih bisa bersyukur

Kekurangan, tapi masih bisa sedekah

Dalam buku The Luck Factor karya Profesor Richard Wiseman seorang psikolog dari Universitas Hertfordshine telah meneliti 400 orang yang memiliki karakter yang beruntung dan tidak beruntung, dengan berbagai jenis latar belakang. Dalam penelitiannya bertahun-tahun ia mengungkap bahwa keberuntungan bukanlah kemampuan magis atau hasil dari pengambilan acak. Ternyata ada polanya salah sautunya adalah berpikir dan bersikap positif. Sip?

Bila gagal 7 kali, maka bangkit 8 kali, jadi selalu bangkit 1 kali lebih banyak dari kegagalan. Percayalah, gagal itu ada batasnya, sehingga habiskan jatah gagalmu sedini mungkin. Jangan pernah menyerah, maju terus pantang mundur, buatlah kegagalan menyerah dengan kita. Bila kita selalu berpikir positif, bukan mustahil rezeki akan diantar. Benar?

Dalam sebuah percakapan bisnis:

Fulan: “Bisnisnya rugi ya, pak?”

Pengusaha: “Bukan rugi, Mas. Tapi belum untung”

Fulan: “Jualan online, Masih belum ada yang closing”

Pengusaha: “Ini proses menanam, kelak akan berbuah. akan closing pada waktunya”

Fulan: “Lha, itu tokonya kok tutup!”

Pengusaha: “Bukan tutup, Mas. Tapi relokasi”

Fulan: “Relokasi? Memangnya pindah ke mana?”

Pengusaha: “Nah, itu yang belum tau. Hehehe”

Read More

Selasa

Published 02:11 by admin

Mungkinkah Rezeki Menular?

Menurut Judy Ho, PhD, seorang psikolog klinis dan forensik yang berbasis di California. Dikatakan bahwa: emosi bisa menular karena kita adalah makhluk sosial yang merespons lingkungan. Begitulah, emosi itu menular. Dan kabar buruknya, emosi negatif lebih mudah menular dari pada emosi positif. Artinya, kita harus hati-hati dalam memilih tim dan lingkungan.


Berdasarkan penelitian Susan Lucia Annunzio dan timnya di Hudson High Performance, terhadap 3000 pekerja lebih, ternyata berbagi rahasia sukses dari group terbaik dengan group-group lain bisa menularkan kesuksesan. Dengan kata lain, kesuksesan orang lain bisa menginspirasi kita untuk mencapai kesuksesan, menularkan kesuksesan.

Jadi mungkinkah rezeki itu menular? Ternyata sangat mungkin.

Caranya? Pertama, masuklah dalam lingkungan atau komunitas yang positif. Kedua, ketika berada di lingkungan atau komunitas tersebut lakukan saling menginspirasi, saling berbagi, saling mendukung, saling ridha, saling mendoakan.

Seperti kita ketahui, ketika kita ridha dengan pencapaian orang lain, sesungguhnya itu adalah doa dan sugesti bagi kita agar bisa mencapai hal yang serupa. Apalagi saat kita berdoa diam-diam untuk orang lain, maka malaikat ikut mengaminkan doa yang sama untuk kita. Jelas sudah, rezeki itu menular.

Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim No 4912).

Jadi, ketika kita menjumpai seseorang yang berhasil atas pencapaian, sudah selayaknya kita juga ikut bahagia, dan ikut mendoakan. Dan tidak menutup kemungkinan, hal itu akan mengundang kebaikan yang serupa bagi kita. Rezeki ikut menular kepada kita.

Read More

Kamis

Published 01:36 by admin

Kaya Bukan Segalanya, Setuju?

Kaya memang tak menjamin bahagia. Namun kekayanaan adalah alat bantu yang memudahkan kita untuk lebih bahagia.

Kaya memang bukan segalanya. Namun kekayaan dapat membantu kita untuk memuliakan keluarga, sesama, dan agama.


Perhatikan, ketika anak kita sakit keras dan perlu biaya besar untuk berobat, barulah kita sadar betapa pentingnya punya kekayaan. Ketika istri tengah bersalin dan perlu biaya besar untuk operasi, barulah kita sadar betapa pentingnya punya kekayaan. Ketika orang tua kita ingin berhaji dan mereka tidak mampu, barulah kita sadar betapa pentingnya punya kekayaan. Think!

Bayangkan, dengan kekayaan kita bisa umroh dan mengumrohkan . Bisa sekolah dan membangun gedung sekolah. Bisa ke masjid dan merenovasi masjid jadi lebih baik. Bisa berzikir dan membiayai majelis zikir. Bisa belajar ilmu dan membiayai majelis ilmu. Dengan kekayaan kita bisa lebih mudah untuk melaksanakan haji, umroh, kurban, akikah, zakat, infak, sedekah, wakaf dan syiar kebaikan. Jleb!

Mungkin saat ini kondisi kita belum ideal, namun mari kita niatkan dan ikhtiarkan. Bila belum bisa melakukan semua, jangan tinggalkan semua. Lakukan dari yang kita bisa. Salah satunya yang bisa kita lakukan adalah dengan berbisnis. Semoga dengan bisnis yang kita jalankan bisa menjadi wasilah kita mendapatkan kekayaan dan keberlimpahan. Aamin.

Read More

Rabu

Published 01:16 by admin

Bisnis Berjamaah

Apa pesan yang dapat kita ambil dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW? Salah satunya adalah adanya perintah sholat.


Amalan pertama yang akan dihisab di akhirat adalah sholat. Bila baik sholatnya maka akan baik amalan lainnya. Bahkan, salah satu keutamaan sholat adalah dapat mencegah perbuatan baik dan mungkar.

Seorang yang melakukan sholat begitu banyak keutamaannya. Namun bila kita bukan sekedar melakukan sholat, namun juga melakukan sholat dan berjamaah. Insyaallah lebih besar lagi keutamaannya.

Ketika kita sholat sendiri hanya dapat 1 kebaikan. Dengan berjamaah, kita dijanjikan dapat 27 kebaikan. Begitulah salah satu keutamaan berjamaah.

Dalam bisnis, perihal berjamaah itu ada pula kemiripan dengan yang namanya komunitas. Komunitas bisnis memberi banyak manfaat. Berada di dalamnya banyak hal yang bisa kita peroleh.

Bayangkan kita yang awalnya sebagai pemula, kemudian bertahap mulai tau banyak hal. Ketika ada yang belum berhasil, ada yang menyemangati dan memberi motivasi serta dukungan. Ada yang sudah mengalami keberhasilan, lalu ditularkan pada yang lainnya. Inilah keutamaan bisnis berjamaah.

Komunitas bisnis membuat kita menjalankan bisnis dengan percepatan. Sehingga bila ingin percepatan dalam bisnis, maka temukan bisnis yang ada komunitasnya. 

Alhamdulillah saya berada dalam komunitas MM (Meluaskan Manfaat). Punya banyak saudara, dan jadi seperti keluarga. Saling ridho atas pencapaian. Saling mendoakan untuk terus melakukan kebaikan. Mengingatkan untuk rutin mengamalkan Tahajud, Tilawah, Duha, Sedekah. Bersama memprioritaskan Allah & Rasul, anak & keluarga, dan amal jariyah. Bersama-sama mencintai Muhammad SAW agar berhasil dan menang dunia dan akhirat. 

Saling mencintai karena Allah. Bukankah kelak di akhirat, kita akan dukumpulkan bersama orang yang kita cintai. Semoga dalam komunias MM tidak hanya jadi saudara di dunia, kelak akan dipertemukan pula di akhirat. Aamiin.

Read More

Selasa

Published 01:12 by admin

Mempersiapan Pensiun

Menurut id.wikipedia.org pensiun adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan sendiri.


Dari pengertian tersebut, jadi orang yang bekerja pasti diberhentikan. Ya, pasti diberhentikan! Karena 2 sebab, pertama diberhentikan perusahaan sebab usianya sudah lanjut, kedua berhenti atas kemauan sendiri atau pensiun dini sebelum waktunya.

Ketika membaca halaman berita kompas.com “sebagian besar orang Indonesia tak siap finansial untuk pensiun". HSBC Global melakukan survei terhadap 17.405 orang di beberapa negara termasuk di Indonesia. Data menunjukkan 2/3 responden usia kerja menyatakan akan lanjut bekerja setelah pensiun.

Masih dari data tersebut, sebagian memulai wirausaha setelah pensiun (54%), sisanya memilih untuk mengandalkan kebutuhan sehari-hari dari hasil tabungan (29%), kemudian kembali mencari pekerjaan (25%), serta membangun kos-kosan atau menyewakan rumah (19%).

Mempersiapkan pensiun sebuah keharusan. Pensiun dengan bahagia dan sejahtera merupakan sebuah pilihan. Karena orang bekerja pasti diberhentikan! Oleh perusahaan atau oleh kita sendiri. 

Saran saya, persiapkan sedini mungkin, sebaik mungkin. Salah satunya dengan memulai bisnis.

Pilihlah bisnis yang minim risiko. Bagi pemula hindari produksi, sewa ruko, fokus pada penjualan. Jual barang yang berkualitas, ringan, hemat space, hemat ongkos kirim, repeat order tinggi. Sebaiknya, jalankan bisnis yang ada mentornya, ada pembinaannya. Dengan adanya mentor diharapkan kita tidak trial and error. 

Dari bisnis yang kita jalankan, dan bisnis sudah mulai menghasilkan. Kita akhirnya lebih siap, kapanpun akan pensiun. Kita berikhtiar dengan mempersiapkan sebaik mungkin.

Pensiun bahagia dan sejahtera sebuah impian yang mestinya kita persiapkan, kita perjuangkan. Semoga bisa diwujudkan. Aamiin.

Read More

Senin

Published 01:10 by admin

Ajak dan Ajar

Ketika kita punya peliharaan di rumah, entah itu kucing, kelinci, atau peliharaan lainnya. Tiap hari kita kasih makan, maka insyaallah ini terhitung ibadah, terhitung amal sholeh. Dan bukan mustahil dengan wasilah itu, kita mendapat ampunan dosa-dosa kita.


Diriwayatkan dalam sebuah hadist “ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yang panasnya begitu terik. Anjing itu mengelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya (lalu menimba air dengannya). Ia pun diampuni karena amalannya tersebut” (HR. Muslim No. 2245).

Saat memberi makan hewan peliharaan, bahkan seekor anjing, kita berpeluang dapat amal kebaikan. Apalagi kita bisa memberi makan ke manusia. Boleh juga kita memberi makan ke anak asuh, anak yatim, atau sesekali memberi sedekah makanan pada orang yang membutuhkan.

Sekarang bayangkan, kita mengajak orang berbisnis, akhirnya ia mengikuti dan berbisnis. Lalu kita ajari untuk bisa menghasilkan. Dengan penghasilannya itu ia tidak hanya bisa makan, bahkan juga bisa memberi makan, menafkahi keluarganya. Insyaallah ini merupakan kebaikan, termasuk amal sholeh.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan, mengapa saya senang dan sangat bersemangat untuk mengajak orang berbisnis. Syukur-syukur saya juga bisa mengajarkan pengalaman yang sudah saya lakukan. Ya, dengan konsep ajak dan ajar, semoga jadi amal sholeh, semoga jadi amal jariyah.

Bisnis yang saya jalani saat ini, kesempatan untuk ajak dan ajar sangat besar. Bagi teman-teman semoga punya bisnis dan berkesempatan untuk bisa ajak dan ajar, dan akhirnya tercatat sebagai amal kebaikan. Aamiin. 

Read More

Minggu

Published 00:32 by admin

Seberapa Penting Ilmu Binis?

Memulai bisnis perlu keberanian, membesarkan bisnis perlu ilmu. Mirip dengan seorang yang ingin mengendarai kendaraan. Berani itu penting, ilmu juga penting. Bila kita ingin bersepeda, cukup dikayuh saja sudah jalan. Mengendarai sepeda motor? Tentu beda caranya. Bagaimana dengan mengendarai mobil? Tentu ada caranya, ada ilmunya.


Bagaimana dalam bisnis? Ada yang baru mulai bisnis, pakai ilmu seadanya, sekenanya. Akhirnya hasilnya gak mengena, gak berasa.

Coba perhatikan, seorang dokter untuk bisa praktek sebagai dokter harus sekolah berapa lama? Berapa tahun? Mulai SD, SMP, SMA, S1, Spesialis. Sebaliknya untuk mulai bisnis, sudah berapa lama kita belajar tentang bisnis? Think!

Sebagaimana kita sudah ketahui, banyak sekali keutamaan seorang yang berilmu. Salah satunya dalam surah Al-Mujadilah ayat 11 “niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat".

Mungkin bisnisnya baru mulai naik, namun yakinlah keutamaan ilmu akan mengantarkan pada derajat yang lebih baik. Dan bukan mustahil kelak derajat sebab ilmu meningkat, derajat bisnis juga melesat. Aamiin.

Temukan bisnis yang tidak hanya memberi keuntungan secara materi, namun juga membuat kita bertambah ilmu setiap hari.

Alhamdulilllah saya berada dalam bisnis yang ada komunitasnya, ada pembinaannya, ada mentornya, dan hampir tiap hari ada ilmunya. Boleh bergabung dengan saya, boleh juga dengan lainnya, namun pastikan ada ilmu yang kita peroleh dengan adanya bisnis yang kita jalani. Siap? 

Read More
Published 00:31 by admin

Agar Bisnis Gak Tekor

Bagaimana cara paling cepat sampai ke Bromo? Temukan orang yang sudah pernah sampai, bahkan berkali-kali sampai ke Bromo. 


Bila sudah bertemu dengan “siapa” maka akan tau “apa” dan “bagaimana” nya. 

Sebagai pemula dalam bisnis, ada baiknya kita menemukan “who”, siapa orang yang tepat. Bukan lagi “what” atau “how”. Mengapa? Kadang kita belum tau apa yang harus dikerjakan, bagaimana melakukannya. Dengan bertemu orang yang tepat, hal-hal seperti itu akan lebih mudah terjawab. Kuncinya, menemukan orang yang tepat.

Apa yang perlu dilakukan (what)? Bagaimana cara melakukannya (how)? Pertanyaan seperti itu akan berkurang, jika kita telah menemukan orang yang tepat (who), dalam bisnis biasa disebut dengan mentor.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Nabi Muhammad punya mentor bisnis. Siapa? Benar sekali, yaitu pamannya. Memulai bisnis dengan mengikuti pamannya, bahkan jangkauan bisnisnya sampai ke luar kota, sampai ke beberapa negara. Luar biasa pentingnya seorang mentor. 

Bisnis tanpa mentor, jadinya gampang tekor. Bisnis tanpa mentor, jadinya trial and error. Think!

Semoga teman-teman semua menemukan bisnis yang tepat, dan juga memiliki mentor yang tepat. Agar bisnis bisa berkembang dan melaju pesat. Aamiin. 

Read More
Published 00:06 by admin

Bisnis Sebagai Kendaraan

Berdasarkan data dari Kemenaker dan BPJS (2020), terdapat 2.8 juta orang terdampak adanya pandemi Covid-19. Diantaranya terdapat 1.7 juta pekerja formal dirumahkan, ada 749.4 ribu pekerja formal di-PHK, dan 282 ribu pekerja informal yang usahanya terganggu.

Pada data yang lain, rasio jumlah entrepreneur atau pengusaha di Indonesia saat ini baru sekitar 2 sampai 3 persen. Idealnya, menurut pemerintah dan APINDO adalah 14 persen agar Indonesia bisa maju.

Apa yang ingin saya sampaikan? Menurut saya, binis itu bisa menjadi bagian dari solusi masalah tersebut. Dengan bisnis kita bisa membuka lapangan kerja. Dengan bisnis makin meningkat rasio jumlah pengusaha di Indonesia. Ini yang disebut, bisnis sebagai kendaraan.


Kemudian apa tujuannya? Tujuannya dari berbisnis adalah keberkahan dan kebermanfaatan.

Keberkahan jadikan sebagai tujuan. Pesan guru saya, carilah rezeki yang halal dan baik, jangan hanya cari jumlah, namun juga cari berkah. Letakkan ini dalam niat baik (good intention). Ciri-ciri bisnis yang berkah itu ada 4T: 

  • Taqarrub (membuat kita makin dekat pada Allah)
  • Tenang (kehidupan lebih tenang)
  • Tentram (tiap hari penuh kesyukuran)
  • Tumbuh (ilmu bertambah, penghasilan bertambah, manfaat bertambah)

Selanjutnya terkait dengan kebermanfaatan. Manfaat buat siapa? Manfaat bagi orang-orang di sekitar kita. Dengan jadi pengusaha kemudian membuka lapangan kerja, insyaallah mulia, kita niatkan dan kita ikhtiarkan. Karena kehadiran kita semoga menjadi bagian dari solusi. Menjadi solusi bagi diri kita, solusi bagi keluarga, dan yang lebih luas lagi solusi bagi bangsa.

Read More

Jumat

Published 00:19 by admin

Komunitas Bisnis


Bayangkan kita sendirian lewat kuburan. Apakah kita berani lewat kuburan pada malam hari? Jika sendirian, mungkin ada yang berani, ada pula yang ngak berani, betul? Bagaimana jika kita jalannya bareng dengan orang lain? Lima orang? Sepuluh orang? Insyaallah berani. Sekampung? Insyalah lebih berani.

Ternyata dengan bareng-bareng, kita yang awalnya mungkin takut bisa jadi lebih berani. Bagaimana dengan berbisnis? Jika kita takut atau ragu-ragu dalam memulai bisnis, ada beberapa tips sebagai pemula. Pertama bermitra, dengan bermitra kita bisa bekerja sama. Kedua bermentor, dengan adanya mentor kita bisa belajar dan dibimbing. Ketiga berkomunitas, dengan masuk dalam komunitas kita bisa saling menyemangati.

Komunitas bisnis, membuat bisnis makin laris manis. Sebagai pemula, yang awalnya takut mulai usaha, yang belum pernah menjalankan usaha, sangat terbantu ketika berada dalam komunitas. Ketika ada yang belum berhasil, ada yang menyemangati dan memberi motivasi. Ada yang sudah mengalami keberhasilan, lalu ditularkan pada yang lainnya. Inilah keutamaan berjamaah, berkomunitas.

Alhamdulillah saya berada dalam komunitas MM (Meluaskan Manfaat). Punya banyak saudara, dan jadi seperti keluarga. Saling ridho atas pencapaian. Saling mendoakan untuk terus melakukan kebaikan.

 Bersama mengingatkan untuk rutin mengamalkan Tahajud, Tilawah, Duha, dan Sedekah. Bersama memprioritaskan Allah & Rasul, anak & keluarga, dan amal jariyah. Bersama-sama mencintai Muhammad SAW agar menang dunia dan akhirat.

Saling mencintai karena Allah. Bukankah kelak di akhirat, kita akan dukumpulkan bersama orang yang kita cintai. Semoga dalam komunias MM tidak hanya jadi saudara di dunia, kelak akan dipertemukan pula di akhirat. Aamiin

Read More

Kamis

Published 00:25 by admin

Semangat Pagi


Saat yang lain masih tidur, kita sudah bangun. Saat yang  lain bangun, kita sudah berjalan. Saat yang lain berjalan, kita sudah sampai tujuan. Bila bangun pagi saja susah, apalagi mau bangun rumah tangga. Hehehe.

Bila kita bersemangat di pagi hari, maka hal tersebut akan mempengaruhi semangat kita sepanjang hari. Beneran pagi hari itu menyimpan keajaiban, keberkahan. Semangat pagi!

Seperti yang dilansir dari Professor Jacqueline Lane, seorang ahli di bidang kesehatan dari Massachusetts General Hospital, melakukan sebuah penelitian dan menerbitkan temuannya dalam jurnal Nature Communications. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa orang-orang yang bangun pagi pada dasarnya lebih bahagia dan lebih sehat.

Dalam sebuah hadist dikatakan bahwa nabi mendoakan umatnya agar mendapatkan keberkahan di pagi hari. Nabi Muhammad SAW  berdoa “yaa Allah, berkahilah umatku di pagi hari”. Subhanallah luar biasa, jangan lewatkan pagi kita. 

Tidur lebih awal, dan bangun lebih awal. Setelah sholat shubuh jangan tidur lagi, gunakan untuk aktivitas yang bermanfaat. Insyaallah dapat keberkahan.

Saya menemukan ada sebuah bisnis, saat yang lain mulai meeting jam 10 pagi, kadang bila meeting bahkan sampai larut malam. Bisnis ini meeting jam 3 pagi, pesertanya ribuan orang, dan wajib sudah tahajud, Alhamdulillah dapat keutamaan pagi, sudah qiyamul lail, dan tentunya memperoleh ilmu. Ayo mulai aktivitas kita lebih awal di pagi hari. Semangat pagi! 

Read More

Sabtu

Published 19:36 by admin

Keberuntungan Yang Dicipatakan

Setiap orang pasti ingin dirinya beruntung. Banyak yang mengatakan bahwa keberuntungan (luck) adalah sebuah kebetulan, dan tidak semua orang bisa merasakannya. Padahal sebenarnya keberuntungan itu tidak terjadi secara kebetulan.


Keberuntungan adalah hal yang ilmiah, ada polanya, dan bisa dipelajari. Pernah melihat seorang yang hidupnya selalu beruntung? Mulai dari karir, pencapaian, dan kehidupannya. Ternyata keberuntungan itu bisa diduplikasikan, jadi bukan kebetulan. Dengan kata lain, keberuntungan yang diciptakan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh University College London yang dilansir dari dailymail.co.uk dalam sebuah proyek bernama The SerenA.

Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa pola yang menyebabkan seorang menjadi beruntung. Pertama, adanya kesempatan (opportunity). Kedua, dengan kesempatan itu mereka melakukan tindakan dan persiapan (preparation).

Ketika persiapan bertemu dengan kesempatan, maka yang terjadi adalah keberuntungan. Semakin kita mempersiapkan diri, maka semakin besar peluang kita menjadi seorang yang beruntung. Apa saja persiapan yang bisa kita lakukan? Belajar, mengikuti guru, menawarkan, beramal adalah sebagain contoh dari persiapan. 

Semoga kita termasuk orang yang beruntung. Keberuntungan yang kitaciptakan dengan mempersiapkan diri dengan baik, dan ketika ada kesempatan kita sudah siap untuk menjemput keberuntungan. Siap? 

Read More

Jumat

Published 19:31 by admin

Distributor Alhamdulillah

Kita tau bahwa orang terkaya di Indonesia adalah pengusaha, mereka memiliki banyak karyawan. Bayangkan bila kita walaupun belum menjadi orang terkaya di Indonesia adalah seorang pengusaha yang tidak hanya punya karyawan tapi juga bisa mencetak pengusaha. Bila belum bisa semua, jangan tinggalkan semua, mulai lakukan dari apa yang kita bisa. Maka jadilah pengusaha yang punya banyak manfaatnya.


Niatkan kita bisa jadi pengusaha. Namun bukan pengusaha biasa. Pengusaha yang semangat terus belajar, ngak pernah kendor dalam ikhtiar, dan meningkat amal dan ibadahnya. Ya, gigih dalam kebaikan.

Jadilah pengusaha yang dengan makin bertambah harta, ilmu, amal yang dimiliki seorang pengusaha maka makin banyak manfaat yang diberikannya. Inilah distributor Alhamdulillah.

Beruntung sekali saya berada dalam bisnis dan komunitas yang terus mengingatkan saya pada nilai-nilai pengusaha yang meluaskan manfaat. Apa yang saya perhatikan? Banyak orang yang belum kenal bisnis, dengan wasilah bisnis ini akhirnya banyak yang melek bisnis, bahkan dari rumah menghasilkan rupiah. 

Di bisnis ini banyak ilmu yang diberikan, tidak hanya ilmu penjualan, ilmu penfkahan, namun juga ilmu agama, ilmu parenting, dll. Bisnis yang tidak hanya memberikan keuntungan secara materi, namun juga menambah ilmu setiap hari, alhamdulillah bertabur pengetahuan. 

Di komunitas ini juga kami saling mendukung untuk berbakti pada orang tua, membahagiakan pasangan dan keluarga. Saling mengingatkan dalam tahajud, tilawah, duha, dan sedekah.

Pada akhirnya, mari ikhtiar langit dilakukan, ikhtiar bumi jangan ditinggalkan. Semoga kita semua bisa jadi pengusaha yang banyak manfaatnya. Kita dipertemukan dalam bisnis dan komunitas yang saling menjaga dan berjuang menjadi distributor alhamdulillah.  

Read More

Rabu

Published 19:26 by admin

Sabar dalam Bisnis

Ketika baca berita detik.com bahwa Afgan baru punya bisnis tahu goreng, saya langsung berpikir bila belum mapan, tidak setampan Afgan, maka ngak perlu malu jualan. Hehe.. 


Pada headline berita yang lain “Job Menyanyi Sepi akibat Covid-19 Afgan Jualan Tahu Goreng” ini di halaman berita inews.id apa pelajarannya untuk kita? Begitulah pengusaha, ngak usah malu, ngak usah gengsi, ngak usah baper. Karena malu bikin kita ngak maju. Ngak usah gengsi, bila usaha berhasil insyaallah bergengsi. Apalagi baper, bawa perasaan, karena baper bikin ngak ada transfer.

Bicara soal baper, apa penyebab pengusaha baper ketika penawarannya ditolak? Bisa jadi ditolak penawarannya karena belum tau ilmunya. Sebab lain kita baper saat ditolak, boleh jadi karena kita baru sedikit menawarkan. Penawaran kita, ke orang itu-itu saja, kontak di Hp kita sudah kita hubungi semua. Coba kita menawarkan lebih dari 1000 kali, tentu kita akan sibuk untuk memfollowup, ngak kepikir dan ngak ada waktu untuk baper. Dan yakinlah dari 1000 orang kita beri penawaran, pasti ada salah satu yang closing. 

Pengalaman menunjukkan, dalam penawaran ada namanya hukum probabilitas, kemungkinan. Secara logika makin banyak yang ditawarkan, maka makin besar kemungkinan terjadi penjualan.

Jadi pengusaha itu punya potensi untuk dapat pahala sabar, salah satunya adalah sabar menawarkan.

Ketika belum ada closing selama 3 bulan, ya sabar. Belum banyak untung selama 6 bulan, ya sabar. Bisnis sudah jalan 1 tahun, untung mulai lumayan dan perlu nambah karyawan. Disyukuri dan jangan baper-an. 

Ketika kita kerja 3 tahun, gaji masih gitu-gitu aja, kita sabar. Kerja 5 tahun, penghasilan ada kenaikan namun ngak signifikan, kita nga baper-an. Nah, saat awal-awal kondisi binis mulai tumbuh, mestinya kita juga sabar, dan kita nga usah baper-an. Siap?  


Read More

Selasa

Published 19:14 by admin

Kerja Sekaligus Punya Usaha

Mungkinkah seorang yang kerja sekaligus punya usaha? Menurut saya, mungkin saja. yang penting integritas tetap terjaga. Misal, kita kerja disaat weekday, kemudian kita optimalkan weekend untuk menjalankan usaha. Boleh juga dengan mengatur waktu, optimalkan usaha 2 jam sebelum kerja, dan 2 jam setelah bekerja. Boleh-boleh saja, ingat harus tetap terjaga integritas, bukan malah sebaliknya. Saya menyebutnya employeepreneur.


Bekerja atau berbisnis sebetulnya adalah pilihan. Biasanya orang bekerja ingin punya penghasilan lebih pasti. Orang berbisnis ingin punya penghasilan lebih besar. Namun, bagi mereka yang bekerja, ada beberapa cara untuk bisa menambah penghasilan, diantaranya:

Pertama, menjual skill. Seorang pekerja biasanya memilki skill. Kelebihan yang dimiliki bisa digunakan untuk mengajar, mengisi training, jadi pembawa acara, penerjemah, mendesain, editor, penulis. Dengan skill yang dimiliki digunakan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Kedua, menjual rutinitas. Bisa memasak, sekalain masak dan jual masakan. Biasa mencuci, boleh juga sekalian buka laundry. Berangkat kerja dengan kendaraan pribadi, coba tawarkan jasa antar. Sering belanja, buka jasa titip beli barang. 

Ketiga menjual online. Bisnis online sangat memungkinkan dilakukan oleh siapa saja, termasuk pekerja. Tidak harus produksi, tidak harus barang sendiri. Fokus saja langsung menawarkan, langsung jualan insyaallah langsung menghasilkan. Syaratnya barang yang kita jual harus penuh manfaat, berkualitas, hemat space (kecil, ringan), hemat ongkir, cepat habis (sering repeat order), dan tahan lama. Bukan mustahil, suatu saat nanti penghasilan dari bisnis online lebih besar dari penghasilan bekerja. Apalagi bisnisnya ada pembinaannya, ada mentor yang sudah terbukti mengantarkan sukses mitranya.

Sekarang banyak kita jumpai orang dari rumah menghasilkan rupiah. Dirumah saja bisa bosen? Kalau bosen coba tarik napas. Kalau masih bosan juga, coba tarik tunai. Hehehe.. Ada juga yang bilang di rumah cukup dasteran dapat transferan. Postang-posting tanpa pontang-panting. Hehehe.. 

Ayo kapan mau mulai bisnis onlinenya? Sangat mungkin untuk seorang yang kerja sekaligus punya usaha. Saran saya, mulai dari yang kita bisa, bila belum bisa semua, jangan tinggalkan semua. Sudah “lakukan” saja, maksudnya di buat “laku” Hehe…   

Read More
Published 02:50 by admin

Lingkungan Mempengaruhi Kesuksesan

Bayangkan seorang pemuda dari desa yang biasa saja, kemudian masuk ke pesantren dengan begitu banyak aktivitas. Lalu pemuda tadi mengikuti segala kegiatan yang ada di pesantren. Mulai bangun pagi, rutin qiyamu lail, mengaji, takdim pada kiyai, dan banyak kegiatan baik lainnya. Ia melakukan hal yang semula tidak pernah dilakukan. Kemungkinan besar pemuda tadi yang awalnya biasa, bisa jadi luar biasa. Karena dibentuk oleh lingkungannya.

Bayangkan seorang pengusaha pemula, belum pernah punya bisnis sebelumnya. Kemudian pengusaha pemula tadi masuk dalam sebuah komunitas binis, diajari ilmu penjualan, ilmu mengelola pelanggan, ilmu bisnis, ilmu rezeki. Mengikuti pembinaan (mentoring) oleh pengusaha yang sudah terbukti berhasil (mentor). Tidak sekedar diajari ilmunya, didampingi, bahkan didoakan. Dipaksa buat tulisan (copy writing), diajari bicara di depan umum (public speaking), rutin melakukan tahajud, tilawah, duha, dan sedekah. Kemungkinan besar pengusaha pemula tadi yang awalnya pemula, bisa jadi pengusaha luar biasa. Karena lingkungan mempengaruhi kesuksesan. 

Bagaimana kita di masa datang dipengaruhi dengan siapa kita bergaul, dan di lingkungan mana kita berada. Kadang untuk suatu kebaikan kita perlu dipaksa. Prinsipnya, paksa, bisa, terbiasa. Awal-awal berat, dipaksa, namun kalau sudah rutin maka akan bisa, setelah bisa insyaallah terbiasa.

Apalagi dalam binis, bila sudah punya mentor yang terbukti sukses dan sholeh, harus nurut dan manut, dengar dan taati. Yang penting “dilakukan” maksudnya bisnisnya dibuat “laku”, dibuat laris. Hehehe..

Beruntung sekali berada di komunitas bisnis yang memilki ekosistem saling mendukung, ridho atas pencapaian orang lain. Senang dengan teman senang, saling doa mendoakan, saling mengingatkan dalam kebaikan. Mungkin uang di tangan nga seberapa, karena uang bukan segalanya, boleh juga e-money, saldo di rekening, transfer mobile banking, transaksi internet banking. Hehehe..

Pada akhirnya, semoga lingkungan kita, adalah lingkungan yang mampu mengantarkan kita hidup lebih mapan, yang mengarahkan kita pada sebenarnya kesuksesan, yang membuat kita lebih kaya harta, kaya ilmu, dan kaya amal. Mari kita sama-sama aminkan.

Read More
Published 02:37 by admin

Manfaatkan ‘WIFI’ untuk Jualan

Pengguna internet di Indonesia tembus lebih dari 200 juta, berita tanggal 23/02/2021 dari Detikcom. Menurut Hootsuite dan We Are Social, total penduduk RI menyentuh di angka 274,9 juta jiwa. Ketika ada 202,6 juta pengguna internet, itu artinya 73,7% warga Indonesia sudah tersentuh dengan berselancar di dunia maya.

Dalam satu hari saja pengguna internet Indonesia rata-rata menghabiskan waktu sampai 8 jam 52 menit untuk mengakses internet, streaming 2 jam 50 menit, nongkrong di medsos 3 jam 14 menit, hingga bisa meluangkan waktu 1 jam 38 menit untuk membaca media online maupun offline.

Setelah membaca berita Detikcom tersebut yang terlintas dipikiran kita adalah sebuah tantangan. Bisnis di era digital harus bisa beradaptasi dengan kondisi. Alhamdulillah dalam bisnis yang saya jalani saat ini sudah memanfaatkan ‘WIFI’ yaitu Whatsapp, Instagram, Facebook, dan Internet (website atau landing page). Bahkan emak-emak bisa menjalankan bisnis dengan cukup posting-posting, gak perlu pontang-panting. Hehe.. 

Saran saya, pilihlah bisnis yang menjual barang berkualitas, ringan, hemat ongkir, cepat repeat order, dan tahan lama. Lebih baik lagi bisnis ada yang memimbing, dalam bisnis istilahnya mentor. Kalau punya mentor gak perlu trial & error, insyaallah gak bakal tekor. Hehe.. 

Pada akhirnya, buat teman-teman yang belum punya bisnis segerakan memulai. Rugi punya sosmed cuma bikin update status, saatnya cetak fulus, mending buat jualan dan bisa menghasilkan. Buat teman-teman yang sudah punya bisnis, semoga bisa memanfaatkan ‘WIFI’ buat jualan.

Read More