Setelah sekian lama saya bergelut di dunia saham khususnya di bursa IDX, saya menemukan banyak kelemahan terkait regulasi di bursa atau nature dari saham itu sendiri yang menyebabkan 'disadvantage' bagi investor atau trader.
Berikut adalah beberapa diadvantage utama dari trading saham:
1. Market satu arah
Trading saham di bursa Indonesia hanya bisa dilakukan satu arah artinya anda hanya bisa buy suatu saham dan kemudian sell saham tersebut. Profit hanya anda bisa dapatkan ketika harga sahamnya naik. Hal ini menyulitkan karena pada masa-masa downtrend kita tidak bisa atau sulit sekali mendapatkan profit.
FOREX: memungkinkan untuk 2 arah, sehingga pada apapun kondisi market uptrend / downtrend, tetap bisa mendapatkan profit.
2. Harga gap up / gap own ketika opening market atau preclosing.
Trader seringkali direpotkan oleh 'permainan' big money yg pada waktu opening / preclosing membuat gap down / up. Terutama sekali ketika opening dimana harga gap down dalam, biasa sudah jauh dibawah batas cutloss kita dan membuat decision menjadi sulit.
Trader seringkali direpotkan oleh 'permainan' big money yg pada waktu opening / preclosing membuat gap down / up. Terutama sekali ketika opening dimana harga gap down dalam, biasa sudah jauh dibawah batas cutloss kita dan membuat decision menjadi sulit.
FOREX : Market forex adalah 24 jam 5 hari seminggu, sehingga membuat kecil sekali kemungkinan untuk terjebak dalam situasi gap up / down.
3. Ketidak seragaman platform trading
Masing-masing sekuritas memiliki platform trading yang sifatnya proprietary dan tidak seragam. Hal ini menyulitkan bagi trader / investor untuk berganti sekuritas.
Bila sekuritas tidak memberikan layanan dengan baik, dan trader tersebut pinda sekuritas, maka dia harus mempelari lagi dari awal platform trading sekuritas yang baru.
Masing-masing sekuritas memiliki platform trading yang sifatnya proprietary dan tidak seragam. Hal ini menyulitkan bagi trader / investor untuk berganti sekuritas.
Bila sekuritas tidak memberikan layanan dengan baik, dan trader tersebut pinda sekuritas, maka dia harus mempelari lagi dari awal platform trading sekuritas yang baru.
FOREX : De facto standard platform trading forex adalah MT4, apapun pilihan broker nya.
4. Tidak ada (sedikit sekali) fasilitas Automated Trading
Hanya segelintir sekuritas saja yang memiliki fitur ini pada platform mereka, beberapa yang saya tahu adalah KDB Daewoo dan IPOT. Penggunaan fitur ini cukup kompleks.
Namun fitur ini hanya sebatas untuk mengeksekusi order berdasar kondisi tertentu yang sangat sederhana, misalkan posisi bid / offer suatu saham.
Hanya segelintir sekuritas saja yang memiliki fitur ini pada platform mereka, beberapa yang saya tahu adalah KDB Daewoo dan IPOT. Penggunaan fitur ini cukup kompleks.
Namun fitur ini hanya sebatas untuk mengeksekusi order berdasar kondisi tertentu yang sangat sederhana, misalkan posisi bid / offer suatu saham.
Platform tersebut tidak dapat di program dengan menggunakan algoritma / logic tertentu yang menggunakan kondisi yg lebih kompleks misalkan kita tidak bisa mengeksekusi order secara otomatis bilamana MACD cross, dan posisi harga candle diatas MA20 dan level CCI menembus -100 keatas.
Platform trading dari sekuritas tidak memungkinkan untuk memprogram kondisi yg kompleks tersebut apalagi mengeksekusinya.
FOREX : MT4 menggunakan programming language C# sehingga mampu untuk di program sehingga memungkinkan untuk menjadi robot (Expert Advisor)
5. Pilihan saham terlampau banyak.
Ada sekitar 400 emiten di IDX yang sahamnya di perdagangkan.
Ada sekitar 400 emiten di IDX yang sahamnya di perdagangkan.
FOREX : Major pair hanya ada beberapa saja. FRPEA menggunakan hanya 10 pair currency saja.
6. Fraksi harga yang besar
Perbedaan fraksi / tick harga yang besar ini membuat penentuan level cutloss menjadi sulit, karena beda 1 tick saja bisa berarti beda 0.5% – 1%
Perbedaan fraksi / tick harga yang besar ini membuat penentuan level cutloss menjadi sulit, karena beda 1 tick saja bisa berarti beda 0.5% – 1%
FOREX : Penentuan level TP maupun CL dapat menggunakan 4 digit atau 5 digit dibelakang koma, sampai dengan 0.1 pip sehingga sangat presisi.
7. Pukul 09.00 – 16.00 WIB – 5 hari seminggu.
Opportunity trading yang ada cukup singkat, dan dibatasi waktu hanya pada jam bursa saja.
Opportunity trading yang ada cukup singkat, dan dibatasi waktu hanya pada jam bursa saja.
FOREX : Market open 24 jam selama 5 hari. Cocok bagi anda yang siangnya masih berkerja kantoran dan malam bisa menyambi bermain forex :)
8. Likuiditas yang relatif kecil.
Likuiditas yang kecil ini memberikan efek yang cukup signifikan pada bentuk chart saham. Coba anda kecilkan timeframe saham menjadi 1 menit (M1) atau 5 menit (M5). Maka saham bluechip berkapitalisasi besar sekalipun sekelas ASII, BBRI, BMRI akan terlihat berantakan chartnya pada timeframe M1 dan tidak bisa dianalisa secara teknikal.
Likuiditas yang kecil ini memberikan efek yang cukup signifikan pada bentuk chart saham. Coba anda kecilkan timeframe saham menjadi 1 menit (M1) atau 5 menit (M5). Maka saham bluechip berkapitalisasi besar sekalipun sekelas ASII, BBRI, BMRI akan terlihat berantakan chartnya pada timeframe M1 dan tidak bisa dianalisa secara teknikal.
Hal ini menyebabkan teknik scalping pada bursa Indonesia tidak memungkinkan.
FOREX : Likuiditas pada Major pair sangat besar dan memiliki bentuk chart yang bagus dan bisa dianalisa even untuk timeframe M1, sehingga teknik scalping bisa diterapkan pada Forex.
8 hal diatas merupakan yang paling menjadi disadvantage dari saham dibandingkan dengan forex.
Source: jfxpro.com