Less is More

Game Flappy Bird ternyata menghasilkan cash flow 600 jutaan per hari. Wow. Padahal hanya dikerjakan oleh satu orang anak muda dari Vietnam. Berbagai review pun menilai game ini jelek dan amatiran.


Kenapa game ini begitu digemari?
Saya tidak tahu. Saya bukan penggemar atau pengamat game.
Yang saya tahu, game ini sangat sangat simple. Idenya simple, programingnya simple, disainnya simple (buruk bahkan). Tapi justru orang sedunia menggilainya.

Idenya simple itu kadang tidak terlihat oleh orang kebanyakan. Orang kebanyakan berpikirnya kompleks, bekerjanya juga kompleks.

Coba perhatikan produk-produk Apple. Semuanya serba simple. Bayangkan, Apple hanya dengan 4 produk dengan 2-3 pilihan warna bisa menjadi perusahaan bernilai tertinggi di dunia. Bandingkan dengan Samsung yang ngos-ngosan mengejarnya dengan jumlah produk yang tak terhitung variannya. Samsung sangat kompleks.

Disain produk-produk Apple pun demikian. Sangat simple. Perhatikan disain iPhone itu, hanya ada 1 tombol dan tanpa logo Apple sama sekali di depannya.

Orang yang berpikir kompleks selalu berpikir untuk menambah. More, more, more adalah kredonya. Kebalikannya, orang yang berpikir simple selalu berpikir untuk mengurangi. Less, less, less. Kalau 1 tombol saja cukup, buat apa disediakan 3 tombol?
I believe in the power of less. Less is more.

Tulisan Sering Dibaca

Power vs Force, Faktor Terselubung Penentu Perilaku Manusia

Rumus E + R = O (Event + Response = Outcome) dalam Mencapai Kesuksesan

Low profile High profit

Pendekar Bodoh, Kisah Sukses Restoran D'cost Seafood

Rudik Setiawan, Juragan Tahu Organik Merek Pelangi

Tri Sumono: Manusia 4 Kuadran (Tukang Sapu Yang Jadi Miliuner)

Pecel Lele Lela: Legenda Rangga Umara Jadi Wirausaha Dunia

Loyalitas Adalah Akibat

MUNGKINKAH REZEKI MENULAR?

MENGAPA HARUS MEMBUAT KEPUTUSAN YANG PUTUS...TUS?