Rabu

Published 03:04 by admin

Parenting: Kiat Menggelola Bully

Dapat sebuah kiriman di group WA yang membahas tentang Parenting. Baca sampai tuntas, bagus dan yang penting lagi praktekkan. Silahkan dishare ya...



πŸ™ŠπŸ™‰πŸ™ˆπŸ˜œ
*Parenting with Elly Risman's Family*
(Sara Risman)
➖➖➖➖➖➖
Si pesek di bilangnya mancung ke dalam.
Si mancung di panggil Pinocchio
Si pendek di sindir semampai (semeter tak sampai).
Si jangkung menjadi tiang listrik
Si kulit putih menyilaukan,
Si kulit hitam dianggap punya ilmu menghilang di malam hari
Si kurus di panggil korek api
Si gemuk…. saking banyaknya ejekannya… sampai tidak bisa saya sebutkan satu per satu disini.
Mengejek, menghina, menertawakan orang lain sudah terjadi dari zaman nabi-nabi yang awal (Q.S 11:38).
Hanya saja sekarang kita menggunakan istilah yang lebih keren … *verbal bully*
Memiliki nama lengkap yang … unik, menjadikan saya korban bully sepanjang yang saya ingat.
Apalagi waktu saya tinggal di Amerika, untuk lidah mereka, menyebutkan Yuhyina Maisura itu membuat wajah mereka seakan terserang stroke ringan saking susahnya.
Melewati masa remaja dengan beban itu, walaupun makna namanya adalah 'hidup yang mudah', menjadi tantangan tersendiri
Belum badan saya yang dari hari ke hari semakin mirip Babon daripada Angelina Jolie.
Karena sudah kenyaaaaanggg di bully verbal, sy jadi jago banget ngeles.
_Dan saya rasa ketrampilan ini sangat penting untuk dikuasai oleh semua orang. Terutama anak-anak._
Ada 3 cara dalam menghadapi situasi verbal bully, menurut saya.
Tujuannya sama: mendiamkan yang melakukan bully verbal.

*1. Diam*
Ini adalah cara yang paling ringan.. tapi yang paling tidak mudah.
Karena secara fitrahnya manusia tidak suka di ejek, jadi jiwa nya akan jadi down atau bergejolak untuk membalas balik hinaan tersebut.
Trik ini biasanya digunakan jika kita di hina oleh orang yang lebih tua yang tidak bisa kita hina balik, hahaha.
Atau teman yang sudah kita balas berkali2 verbal bully nya, cuma teteppppp aja melakukannya lagi dan lagi.
Entah hobby, entah jiwa nya kosong, atau mungkin dia keturunan badak.. secara di bilangin nggak masuk-masuk.
Trik ini tidak saya sarankan untuk anak-anak, kenapa? karena kalau mereka diam saja ketika menerima verbal bully, mereka lama-lama jadi percaya akan apa yang orang lontarkan terhadap mereka, dan itu berbahaya bagi manusia yang ember kepercayaan dirinya belum selesai di isi oleh orangtuanya.
Trik ini juga tidak saya sarankan untuk di iringi dengan senyum. Karena senyum adalah respon positif.
Teori psikologinya, kalau org di kasih respon positif, kecenderungan akan perilaku tersebut untuk berulang menjadi tinggi.
Kita, yang sudah gede ini, biasanya membalas dengan diam dan senyum adalah selain karena kita di besarkan dengan adab norma ketimuran, tapi juga untuk 'mengelus' perasaan kita yang sudah tersakiti dan tidak bisa membalas lagi.
Orang yang menggunakan trik ini biasanya mengharapkan dengan di cuekin , si pembully berhenti sndiri

*2. Semakin menghina diri*
Ketrampilan ini khususon untuk mereka yang ember kepercayaan dirinya sudah tinggi.
Orang-orang yang minderan, saya sarankan jangan menggunakan trik ini karena bisa malah semakin minder.
Orang-orang yang suka menghina orang lain biasanya karena aslinya diri mereka terhina, terancam dan rendah, jadi mereka harus 'menginjak' orang lain agar mereka merasa tinggi. Tujuan ini lah yang kita gunakan untuk menghentikan verbal bully.
Kalau org mau menjatuhkan kita..tp kita sudah jatuh, nggak mungkin kan di jatuhkan lagi.
Jadi contoh trik ini dalam kehidupan nyata adalah:
"Sar.. lo gemuk banget sekarang" --> "iya nih, 11-12 ama kuda nil.. ketiup angin sedikit udah nge gelinding gue"
"Lo kurus bgt sih sampe tulang keliatan semua gini" --> "Yoi,..kl lagi lowong biasanya gw kerja part-time jadi papan penggilesan"
"Perasaan lo pake baju itu mulu stiap kali ketemu" --> "ho oh nih.. Cuma pny 2 baju. Satu cuci, satu pake"
Anda bisa membuat jawaban anda sendiri.
Kesannya trik ini memang menjatuhkan diri sndiri..tp karena tujuan kita adalah mendiamkan si pembully, jadi gpp lah.
_*Selama kita tau kita nggak seburuk yang org itu katakan, asik2 aja sharusnya jawabnya.*_
Nggak pake tersinggung, ingat saja selalu dalam hati bahwa org ngejek kita karena pada dasarnya dia terhina, jadi untuk tidak terhina, cara satu2nya yang dia tau adalah menghina orang lain.
_Mungkin begitu cara dia di besarkan. Jadi maklumi saja.. kasihani._

*3. Balas tanpa menghina*
Kalau kita menghina balik (Dasar lo jelek-->lo juga miskin), kita sama rendahnya dong sm itu org.
Kalau kita membela diri (pesek lo! --> biarin aja, yang penting pnya idung), keliatan bgt kita tersinggung dan merasa harus membela diri.
Jadi balas dengan anggun.
Pastikan tidak ada kalimat hinaan di dalam kalimat kita, pun ada, buat sebagai kalimat tanya.
Allah membolehkan kok membalas (Q.S 16:126).
Dan si pembully harus tau bahwa dia salah, dan sudah menyakiti orang lain.
Contoh:
" Tambah gendut aja sar.." -->"Gendut itu tanda makmur.. kaya. Lo miskin jeng?"
"Item bgt lo sekarang kulitnya" --> *sambil pegang rambut* "Ini item cuy.. gw mah coklat. buta warna lo brooh?
"Lo ternyata tinggi bgt kyk tiang listrik" --> " iya..beda atmosfer kita ya.. gimana udara di bawah? Bisa cium kentut gw nggak?"
Tapi tentunya sebelum anak-anak bisa membela diri, orangtuanya harus membantu.
Memiliki 2 anak dengan spectrum warna kulit yang berbeda, saya selalu harus pasang badan ketika orang mengutarakan perbedaan warna mereka.
Setiap kali Raia dibilang lebih hitam dari adiknya saya selalu mengatakan 'iya.. ini susu coklat saya. Si adik susu putih. Susu putih segar, tapi susu coklat manis, ya Rai ya?"
_*Menghadapi bully verbal di perlukan konsep diri yang sangat2 bagus.*_
Kalau konsep diri orangtua nya tidak bagus, bagaimana bisa membentuk konsep diri yang positif pada anak2nya?
Itu mengapa konsep diri positif sangat penting bagi anak perempuan karena mereka yang banyak turun tangan pada pengasuhan.
*Anak-anak harus bisa membela dirinya sndiri.*
Kenapa? Karena ayah dan ibu tidak selalu ada untuk melindunginya.
Mata hanya dua, tangan terbatas jaraknya. Mereka akan melanglang buana ke ujung dunia, dan akan selalu menemui manusia-manusia berjiwa hampa yang suka sekali menghina.
_Anak anda yang suka menghina?_
Sudah waktunya buka quran bersama dan membahas surat al hujurat ayat sebelas.
Orangtua harus mengisi 'ember kepercayaan diri' anaknya begitu penuh sehingga berapapun lubang yang di tusukkan padanya, tidak akan mengeringkannya. (Alvin Price)
➖➖➖➖➖➖
#sarrarisman
NB. Jika tulisan ini di rasa bermanfaat, silahkan di share. Izin berlaku seumur hidup, jadi tidak perlu izin2 lagi.
🌾🐝🌾🐝🌾🐝🌾